MENU

HALAMAN

Kontrol Kimia Bergas

 

berdasarkan hal 568



Tujuan :

  1. Mengetahui prinsip kerja rain sensor.
  2. Mengetahui prinsip kerja sensor gas.
  3. membuat rangkaian pendeteksi larutan bergas berbahaya pada bejana tertutup


Alat Dan Bahan :
  • Baterai 12 V


            Merupakan penyuplai energi berupa listrik
  • Resistor 
            Menghambat arus listrik 



  • LED


            Infra merah : 1,6 V.
           Merah : 1,8 V – 2,1 V
           Oranye : 2,2 V.
           Kuning : 2,4 V.
           Hijau : 2,6 V.
           Biru : 3,0 V – 3,5 V.
           Putih : 3,0 – 3,6 V.
           Ultraviolet : 3,5 V.



  • Transistor NPN
           1. Bi-Polar NPN Transistor
           2. DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
           3. Continuous Collector current (IC) is 500mA
           4. Emitter Base Voltage (VBE) is 5V
           5. Base Current(IB) is 5mA maximum
           6. Available in To-92 Package



 

  • Relay

    Relay Pin Configuration

    Pin Number

    Pin Name

    Description

    1

    Coil End 1

    Used to trigger(On/Off) the Relay, Normally one end is connected to 5V and the other end to ground

    2

    Coil End 2

    Used to trigger(On/Off) the Relay, Normally one end is connected to 5V and the other end to ground

    3

    Common (COM)

    Common is connected to one End of the Load that is to be controlled

    4

    Normally Close (NC)

    The other end of the load is either connected to NO or NC. If connected to NC the load remains connected before trigger

    5

    Normally Open (NO)

    The other end of the load is either connected to NO or NC. If connected to NO the load remains disconnected before trigger




    Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A

    • Motor
    Merupakan piranti elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. pada motor DC terdapat 2 Input yang jika diberikan input yang berbeda maka motor akan berputar CCW atau CW tergantung pada inputan yang dimasukan dan jika diberikan dua input dengan nilai sama maka motor dc akan berhenti. maksud nilai disini adalah HIGH atau LOW.
    jadi :
    HIGH HIGH = motor tidak berputar
    HIGH LOW = motor berputar
    LOW LOW = motor tidak berputar
    LOW HIGH = motor berputar

    • Diode

    Dioda merupakan salah satu komponen yang dibuat dari bahan semikonduktor. Bahan untuk mempertemukan elemen P dan N akan menentukan karakteristik dioda dan sifat-sifatnya. Saat ini bahan semikonduktor pembuat dioda adalah semikonduktor silikon dan germanium.

    Semikonduktor bahan silikon merupakan bahan yang paling banyak digunakan pada jenis dan tipe dioda karena silikon menawarkan beberapa kelebihan seperti kinerja yang tinggi dan biaya produksi yang lebih rendah. Biasanya tegangan jatuh dioda berbahan silikon berkisar 0,7 Volt.

    • Rain Sensor


    Pin Configuration of Rain Sensor:

    S.No:

    Name

    Function

    1

    VCC

    Connects supply voltage- 5V

    2

    GND

    Connected to ground

    3

    D0

    Digital pin to get digital output

    4

    A0

    Analog pin  to get analog output


    • Sensor MQ-2
                        

     

    Penjelasan Pin :

    1. Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.

    2. Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.

    3. Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.

    4. Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.

     

    Spesifikasi :

    1. Catu daya pemanas : 5V AC/DC

    2. Catu daya rangkaian : 5VDC

    3. Range pengukuran : 200 - 5000ppm untuk LPG, propane 300 - 5000ppm untuk butane 5000 - 20000ppm untuk methane 300 - 5000ppm untuk Hidrogen

    4.  Keluaran : analog (perubahan tegangan


    • buzzer

    Buzzer pin konfigurasi :

                        Positif : Diidentifikasi dengan simbol (+) atau kabel terminal yang lebih panjang. Dapat didukung oleh                                   5V DC

                        Negatif : Diidentifikasi oleh kabel terminal pendek. Biasanya terhubung ke ground sirkuit

                        Spesifikasi dan fitur

                        · Tegangan Terukur: 6V

                        · DC Tegangan Operasi: 4-8V

                        · DC Nilai saat ini: <30mA

                        · Jenis Suara: Bip Terus Menerus

                        · Frekuensi Resonan: ~ 2300 Hz

                        · Paket kecil dan tersegel rapi

                        · Ramah breadboard dan perf board

    •  Sensor api





     

    • Spectrum range: 760nm ~ 1100nm
    • Detection angle: 0 - 60 degree
    • Power: 3.3V ~ 5.3V
    • Operating temperature: -25℃ ~ 85℃
    • Dimension: 27.3mm * 15.4mm
    • Mounting holes size: 2.0mm



    Dasar Teori


    • Sensor Gas MQ-2

    Sensor Asap MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap yang berasal dari gas mudah terbakar di udara. Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada element pemanasnya.

    Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog.

    Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga buah power supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, Vss (Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut.

    • Buzzer

    Pengertian Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.

     

    Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir ke rangkaian yang menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.


    • Transistor NPN

    Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.

    Transistor sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian Transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu. Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor terbagi menjadi 2, yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.

    BC547


    • Baterai

    Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.


    • Resistor

    Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm. Nilai Resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut juga dengan resistansi atau resistance.

    Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

     

    Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

     

    Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

     

    1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn


    •  Relay


    Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.


    Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :

    1. Electromagnet (Coil)
    2. Armature
    3. Switch Contact Point (Saklar)
    4. Spring

    Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :

    Struktur dasar Relay

    sumber : https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/

    Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

    • Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
    • Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)

    Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.

    • rain sensor
    Sensor hujan atau sakelar hujan adalah perangkat switching yang diaktifkan oleh curah hujan. Ada dua aplikasi utama untuk sensor hujan. Yang pertama adalah perangkat konservasi air yang terhubung ke otomatis sistem irigasi yang menyebabkan sistem mati jika terjadi curah hujan.

    •  Led
     LED atau singkatan dari light-emitting diode merupan alat yang mengeluarkan cahaya, dalam rangkaian ini kita menggunakannya sebagai indikator, apakah rangkaiannya berfungsi atau tidak.

    • Dioda

    Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan sering kali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan. 

    PERCOBAAN

    1. prosedur percobaan

    • buka aplikasi proteus 
    • siapkan alat dan bahan yang diperlukan dengan cara mencarinya di bagian komponen
    • hubungkan rangkaian seperti yang tertera pada gambar di bawah
    • jika berhasil dalam penjalanan aplikasi
    • susunlah rangkain seperti pada rangkaian proteus
    2. rangkaian simulasi
        a) foto rangkaian




        b)prinsip kerja
        baterai memberikan daya kepada rain sensor dan sensor gas sehingga apabila rain sensor dan sensor gas mendeteksi cairan dan gas maka sensor akan aktif sehingga akan ada keluaran listrik pada pin out pada sensor sensor gas mengumpan listrik kepada positif relay dan negatif relay mengumpan pada transistor pada rain sensor yang mana apabila rain sensor mengeluarkan tegangan maka rain sensor dapat mengumpankan arus ke negatif sumber sehingga relay akan aktif dan menghidupkan led, buzzer dan motor.
        c)video 



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar