Rangkaian Penstabil Suhu Api
Dari Gambar 19.6
Chapter 19, 20, Dan 21
Daftar Isi
1. Tujuan
2. Alat Dan Bahan
3. Dasar teori
4. Percobaan
5. Refrensi
6. Link Download
1. Tujuan [Kembali]
a) Untuk mempermudah pengerjaan pada suhu stabil
b) Untuk mengetahui cara kerja ptc
2. Alat Dan Bahan [Kembali]
a) Alat
i. Solder
Solder berfungsi untuk merekatkan komponen dengan timah
ii. Timah
Timah berfungsi sebagai alat perekat komponen
iii. Baterai 12 V
b) bahan
i. ptc
Dalam beberapa hal PTC ini berbeda dengan NTC seperti yang dituliskan berikut ini :
- Koefisien temperatur dari termistor PTC akan positif hanya antara daerah temperatur tertentu. Diluar daerah temperatur ini, koefisien temperaturnya bisa nol ataupun negatif.
- Harga koefisien temperatur mutlak dari termistor PTC, hampir dalam seluruh kejadian jauh lebih besar daripada yang dimiliki oleh termistor NTC.
Fisik dan simbol PTC
ii )Motor (DC 12V)
Spesifikasi dari Motor :
- Tegangan kerja : 12V DC (3~24v)
- Speed : 130rpm pada 12V
- Torque : 20Kgcm
- Diameter : 25mm
- Panjang : 51.5mm
- Shaft : 4mm (type D
iiii) transistor npn
Pin Number | Pin Name | Description |
1 | Emitter | Current Drains out through emitter |
2 | Base | Controls the biasing of transistor |
3 | Collector | Current flows in through collector |
Features:
- Bi-Polar NPN Transistor
- DC Current Gain (hFE) is 300 maximum
- Continuous Collector current (IC) is 200mA
- Base- Emitter Voltage (VBE) is 6V
- Collector-Emitter Voltage (VCE) is 40V
- Collector-Base Voltage (VCB) is 60V
- Available in To-92 Package
3. Dasar Teori [Kembali]
a) ptc
Komponen termistor PTC (Positive Temperatur Coefficient) adalah suatu resistor yang mempunyai koefisien temperatur positif yang sangat tinggi. Dimana nilai resistansi PTC akan semakin tinggi pada saat perubahan suhu disekitar PTC semakin tinggi. PTC memiliki sifat yang berkebalikan dengan NTC. PTC akan memeberikan perubahan resistansi semakin rendah pada saat suhu disekitar body PTC semakin dingin.
b) motor DC
Motor arus searah dengan belitan medan seri adalah jenis motor traksi tertua. Ini memberikan karakteristik torsi kecepatan yang berguna untuk propulsi, memberikan torsi tinggi pada kecepatan rendah untuk akselerasi kendaraan, dan torsi menurun seiring dengan peningkatan kecepatan. Dengan mengatur belitan medan dengan beberapa tap, karakteristik kecepatan dapat bervariasi, sehingga memungkinkan kontrol akselerasi operator yang relatif mulus. Ukuran kontrol lebih lanjut diberikan dengan menggunakan pasangan motor pada kendaraan dalam kontrol pararel seri ; untuk operasi lambat atau beban berat, dua motor dapat dijalankan secara seri dari suplai arus searah. Dimana kecepatan yang lebih tinggi diinginkan, motor ini dapat dioperasikan secara paralel, membuat tegangan yang lebih tinggi tersedia di masing-masing motor sehingga memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi. Bagian dari sistem rel mungkin menggunakan voltase yang berbeda, dengan voltase yang lebih tinggi dalam jangka panjang antar stasiun dan voltase yang lebih rendah di dekat stasiun yang hanya memerlukan pengoperasian lebih lambat.
Varian dari sistem DC adalah motor seri AC, juga dikenal sebagai motor universal , yang pada dasarnya adalah perangkat yang sama tetapi beroperasi pada aruis bolak balik . Karena dinamo dan arus medan berlawanan arah pada saat yang sama, perilaku motor serupa dengan perilaku saat diberi energi dengan arus searah. Untuk mencapai kondisi pengoperasian yang lebih baik, rel AC sering kali disuplai dengan arus padafrekuensi yang lebih rendah daripada pasokan komersial yang digunakan untuk penerangan dan daya umum; pembangkit listrik arus traksii khusus digunakan, atau konveter putar digunakan untuk mengubah daya komersial 50 atau 60 Hz menjadi 25 Hz atau 16 Frekuensi 2 ⁄ 3 Hz digunakan untuk motor traksi AC. Sistem AC memungkinkan distribusi daya yang efisien di sepanjang jalur rel, dan juga memungkinkan kontrol kecepatan dengan switchgear pada kendaraan.
Motor induksi AC dan motor sinkron sederhana dan perawatannya rendah, tetapi sulit diterapkan pada motor traksi karena karakteristik kecepatan tetapnya. Motor induksi AC hanya menghasilkan sejumlah daya yang berguna pada kisaran kecepatan yang sempit yang ditentukan oleh konstruksinya dan frekuensi catu daya AC.
c) transistor
Transistor merupakan alat semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal, pemutus atau penyambung sinyal (switching), stabilisasi tegangan, dan fungsi lainnya. Transistor memiliki 3 kaki elektroda, yaitu basis, kolektor, dan emitor. Pada rangkaian kali ini digunakan transistor BC548C bertipe NPN. Transistor ini diperumpamakan sebagai saklar, yaitu ketika kaki basis diberi arus, maka arus pada kolektor akan mengalir ke emiter yang disebut dengan kondisi ON. Sedangkan ketika kaki basis tidak diberi arus, maka tidak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor yang disebut dengan kondisi OFF. Namun, jika arus yang diberikan pada kaki basis melebihi arus pada kaki kolektor atau arus pada kaki kolektor adalah nol (karena tegangan kaki kolektor sekitar 0,2 - 0,3 V), maka transistor akan mengalami cutoff (saklar tertutup).
4. Percobaan [Kembali]
a) Prosedur Percobaan
- sambungkan positif baterai pada kaki emittor transistor dan negatif baterai pada kaki collector
- hubungkan thermistor ptc ke positif baterai dan base transistor
- pada negatif baterai beri output berupa motor
i. Foto Rangkaian
ii. Prinsip Kerja
ptc merupakan jenis resistor thermal yang mana apabila suhu tinggi akan membuat nilai resistornya rendah, ketika ptc di hubungkan pada kaki base transistor maka listrik hanya dapat mengalir apabila suhu turun atau rendah sehingga motor akan menyala hanya apabila suhu rendah.
iii. Video
5 Referensi
1. https://components101.com/2n3904-pinout-datasheet#:~:text=Bi%2DPolar%20NPN%20Transistor,Emitter%20Voltage%20(VBE)%20is%206V2. http://zonaelektro.net/ptc-positive-temperatur-coefficient/
6. Download Link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar