Detektor Gelombang Signal

  DETEKTOR GELOMBANG SIGNAL

 



 

OLEH

M. Tegar

2010952035

 

DOSEN PENGAMPU

Dr. Darwinson, MT

 

 

REFERENSI :

Components101 - Electronic Components Pinouts, Details & Datasheets. (n.d.). Retrieved September 23, 2020, from https://components101.com/

TUJUAN

1.      Untuk mendeteksi adanya gelombang signal RF Handphone

2.      Untuk mengetahui keberadaan radiasi level rendah

  ALAT DAN BAHAN

          Komponen yang digunakan pada rangkaian yang disimulasikan diantaranya:

A.   B. Alat

1.     Power supply DC 9V



Power supply berfungsi sebagai sumber energi yang digunakan dalam simulasi ini sebesar 9V.

2. Bread Board 

    
breadboard berfungsi sebagai penguhubung komponen - komponen

B. bahan

1. Resistor 2,2M ,100k dan 1k

2. Buzzer
3. Led
4. mylar 220nF


5. Kapasitor 100uF


6. Transistor BC548

BC548 Pin Configuration

Pin Nomor

Nama Pin

Deskripsi

1

Collector

Arus mengalir melalui kolektor

2

Base

Mengontrol bias transistor

3

Emitter

Arus mengalir keluar melalui emitor

BC548 Transistor Features

  • Bi-Polar NPN Transistor
  • DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
  • Continuous Collector current (IC) is 500mA
  • Emitter Base Voltage (VBE) is 5V
  • Base Current(IB) is 5mA maximum
  • Available in To-92 Package
7. IC CA3130

Nomor Pin

Nama Pin

Deskripsi

1,5

Offset Null Pins

Secara opsional digunakan untuk menghilangkan tegangan offset pada pin keluaran agar 0V sempurna saat keadaan mati.

2

Inverting Input (IN-)

Pin pembalik juga diberi tegangan tetap yang dibandingkan dengan (IN +)

3

Non-Inverting Input (IN+)

Pin Non-Pembalik dari komparator memberikan tegangan variabel untuk dibandingkan

4

Ground (VCC-)

Pin ini terhubung ke ground sistem (Tegangan negatif juga dapat digunakan)

6

Output

Ini adalah pin keluaran op-am

7

VCC+

Berikan tegangan operasi untuk Op-Amp. Untuk CA3130 terserah + 16V

8

Strobe

Memungkinkan Anda untuk mematikan tahap keluaran

 

CA3130 Specifications

  • Op-amp coupled with MOSFET at output
  • Wide power supply Range
  1. Singe supply – 5V to 16V
  2. Dual supply – ±2.5V to ±8V
  • Input Terminal current: 1mA
  • Maximum Output Voltage: 13.3V
  • Maximum source current: 22mA
  • Maximum sink current: 20mA
  • Supply current: 10mA
  • Common Mode Rejection Ration (CMRR): 80dB

 DASAR TEORI

a) IC CA3130 (Op-Amp)

CA3130 masuk ke dalam kategori  Op-Amp atau Operational Amplifer, Op-Amp sendiri adalah sebuah  komponen   yang  memiliki karakteristik ideal  yang  diperlukan untuk  penguatan  tegangan   DC. Simpelnya bisa kita katakan Op-Amp adalah sebuah  komponen   yang  memiliki karakteristik ideal  yang  diperlukan untuk  penguatan  tegangan   DC.

Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting dan satu Input Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu daya yaitu satu untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op-Amp adalah Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu dayanya.

Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :

  • Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
  • Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
  • Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
  • Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
  • Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
  • Karakteristik tidak berubah dengan suhu

Pada dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teoritis dan hampir tidak mungkin dicapai dalam kondisi praktis. Namun produsen perangkat Op-Amp selalu berusaha untuk memproduksi Op-Amp yang mendekati kondisi idealnya ini. Oleh karena itu, sebuah Op-Amp yang baik adalah Op-Amp yang memiliki karakteristik yang hampir mendekati kondisi Op-Amp Ideal.

b) Transistor

Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.

Transistor sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian Transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu. Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor terbagi menjadi 2, yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.

c) Kapasitor

Kapasitor atau disebut juga dengan kondensator adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi kapasitor (kondensator) di antaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk kapasitor (kondensator) adalah Farad (F).

Rumus Kapasitas Kapasitor

 


 

                Rumus Kapasitor Keping Sejajar (Udara)


                Rumus Kapasitor Keping Sejajar (Medium)

 


 

                Rumus Kapasitas Kapasitor Bentuk Bola

 

d) Buzzer

Pengertian Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.

 

Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir ke rangkaian yang menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.

 

e) LED

 LED atau singkatan dari light-emitting diode merupan alat yang mengeluarkan cahaya, dalam rangkaian ini kita menggunakannya sebagai indikator, apakah rangkaiannya berfungsi atau tidak.

f) Batery

Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.



PERCOBAAN
1. Prosedur Percobaan
  • rangkai baterai dan hubungkan menjadi terminal yang memiliki 2 jalur arus
  • hubungkan 2 jalur tadi dengan resistor 2,2M dan 1k
  • dan baterai hubungkan pada pin 7 IC CA3130 
  • di resistor 2,2M hubungkan mylar 220nF
  • antara resistor 2,2M dan mylar hubungan jalur ke pin 3 IC CA3130
  • hubungkan juga kapasitor pada mylar dan bagian negatif buzzer
  • di pin 8 IC CA3130 hubungkan mylar 47pF dan sambungkan pada pin 1 
  • pada jalur pin 3 sambungkan resistor 100k ke buzzer negatif
  • di resistor 1k sambungkan transistro BC548 dan resistro terhubung ke pin 6 dan positif buzzer dan led
  • led hubungkan ke bagian negatif buzzer
  • pada pin 2 pasang resistor 2,2M dan hubungkan ke jalur antara pin 6 dan resistor
  • pada pin 4 pasang ground
2. Rangkaian Simulasi
        a. Foto Rangkaian Simulasi


        b. Prinsip Kerja
        Saat IC CA3130 mendeteksi sinyal RF dari HP maka sinyal tersebut diproses melalui masukan pin 2 IC yang kemudian diproses oleh IC sebagaimana sinyal tersebut dikuatkan . Arus yang keluar dari pin 6 IC mengaktifkan LED dan BUZZER .
3. video rangkaian



DOWNLOAD LINK 
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DISPENSER OTOMATIS

DISPENSER OTOMATIS   1. Tujuan mengetahui fungsi komponen-komponen yang digunakan. memahami prinsip kerja dari sensor PIR, sensor infrared ,...