MODUL 4




1. Tujuan [Kembali]
   
  • Memenuhi tugas project demo Modul 4 Praktikum Mikroprosesor dan Mikrokontroller 
  • Mampu merangkai suatu alat berupa project demo berdasarkan materi yang dipelajari pada modul-modul sebelumnya 
  • Mampu membuat prototype project demo dan simulasi rangkaian project demo pada aplikasi proteus 
  • Mampu menjelaskan prinsip kerja rangkaian project demo Pintu Garasi Otomatis

2. Alat dan Bahan[Kembali]
    
    2.1 Alat
    
  • Breadboard


  • Kabel USB


  • Kabel Jumper 
 
    2.2 Bahan
    
  • Resistor

 

  • Arduino Uno

  • Potensiometer 

  • Komponen Input
1. Modul LDR

2.  HC-SR 04

 

                    3. Sound Sensor

          



  • Komponen Output 

 1. Motor Servo


2. LCD

3. LED
                                                                 

                    4. LED HPL


  3.1 Resistor

Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

 

Tabel Kode Warna Resistor

  • Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna:

 

Cara menghitung nilai resistor 4 gelang

    1. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
    2. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
    3. Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n)
    4. Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh: 
  • Gelang ke 1 : Coklat = 1  
  • Gelang ke 2 : Hitam = 0  
  • Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105  
  • Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 *  105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.


    • Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna

    1. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
    2. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
    3. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
    4. Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n)
    5. Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh:
  • Gelang ke 1 : Coklat = 1 
  • Gelang ke 2 : Hitam = 0 
  • Gelang ke 3 : Hijau = 5 
  • Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan  105  
  • Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 *  10= 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.
 

Contoh-contoh perhitungan lainnya:
  • Merah, Merah, Merah, Emas  22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi 
  • Kuning, Ungu, Orange, Perak  47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi

Cara menghitung Toleransi:
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
  • 2200 + 5% = 2.310 
  • Ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm


    3.2 Arduino Uno

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.

Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut:

Gambar Arduino

Microcontroller                                ATmega328P
Operating Voltage                           5 V
Input Voltage (recommended)          7 – 12 V
Input Voltage (limit)                        6 – 20 V
Digital I/O Pins                               14 (of which 6 provide PWM output)
PWM Digital I/O Pins                        6
Analog Input Pins                            6
DC Current per I/O Pin                    20 mA
DC Current for 3.3V Pin                    50 mA
Flash Memory                                  32 KB of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM                                              2 KB
EEPROM                                          1 KB
Clock Speed                                    16 MHz

Bagian-Bagian Arduino UNO:

  • Power USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
  • Power Jack
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
  • Crystal Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino. Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
  • Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
  • Digital Pins I / O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.
  • Analog Pins
Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.
  • LED Power Indicator

Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.


    3.3 Sensor LDR

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

            Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar. Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.

            LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.

Gambar Sinyal dan Bentuk LDR

 

Bagian-Bagian LDR: 


Gambar Bagian-bagian LDR


Grafik Respon LDR:

Gambar Grafik Respon LDR

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya hambatan atau resistansi dari sensor ldr dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diberikan, dan dapat dilihat bahwa semakin besar intensitas cahaya maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan begitu sebaliknya.


    3.4 Sensor Ultrasonic HC-SR04

Gambar Konfigurasi Pin HC-SR 04 

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). 
 
Cara Kerja Sensor Ultrasonik:  
 
     Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.

Gambar Cara Kerja Sensor Ultrasonic 

 

Grafik Sensor :

Gambar Grafik Respon Sensor Ultrasonic

Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa bahwa sensor ultrasonik memiliki kinerja rendah dalam pengukuranpada jarak yang rendah. Kinerja sensor memiliki hasil yang akurat untuk pengukuran jarak jauh. 

Secara detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:  

Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.    

Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.   

Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus:

S = 340.t/2 
 
Keterangan: 
  • S = jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul) 
  • t = selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver 

    
    3.5 Sound Sensor
Konfigurasi Pin Sound Sensor


                    Modul sensor suara merupakan suatu modul yang digunakan untuk berbagai macam keperluan untuk rangkaian mikrokontroler. Modul ini dapat dihubungkan dengan berbagai macam jenis mikrokontroler seperti ATMEGA, Arduino, Raspberry dan lain lain. Modul sensor suara yang umum dan sering digunakan adalah modul KY-037. Penampakan dari modul seperti gambar di atas.

     Pada dasarnya modul sensor suara KY-307 ini mempunyai dua fungsi yaitu :
1. Sebagai Sensor Untuk Mengukur Tinggi-Rendahnya Suara. 
Modul ini dapat berfungsi sebagai pengukur tinggi rendahnya suara jika dihubungkan ke mikrokontroler. Jadi hasil pengukuran dari sensor ini nantinya akan dirubah menjadi besaran listrik dan akan dibaca oleh mikrokontroler seperti Arduino. 
2. Sebagai Microphone 
Modul ini juga bisa digunakan sebagai microphone jika dihubungkan ke Audio Amplifier.
 
Konfigurasi Pin KY-037
  • Output  : Analog (AO) dan Digital (DO) Seperti terlihat pada gambar sensor ini mempunyai dua macam output yaitu DO (Digital Output) dan AO (Analog Output). Digital Output adalah output yang berupa sinyal digital yaitu LOW atau HIGH Analog Output adalah output yang berupa sinyal analog yaitu angka 0 - 1000 Catatan : Jika kita ingin menghubungkan sensor ini ke mikrokontroler maka kita hanya boleh memilih satu output yaitu digital (DO) atau Analog (AO). 
  • Input    : dihubungkan ke tegangan 3V - 5V 
  • GND     : dihubungkan ke Ground
    3.6 LCD

Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).

 

Gambar Penampang komponen penyusun LCD

Keterangan:

    1. Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk
    2. Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO)
    3. Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin)
    4. Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO)
    5. Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk
    6. Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat

 

Sebuah citra dibentuk dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang sudah tersedia.



 Kaki-kaki yang terdapat pada LCD 

    
    3.7 LED

    LED adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya,  LED mempunyai kecenderungan polarisasi. LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati  LED. Ini menyebabkan LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.


    3.8 Motor Servo


     Gambar Konfigurasi Pin Motor Servo


       Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.  
 
Prinsip kerja motor servo:
 
       Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini. 

 

  Gambar Pulse Wide Modulation / PWM

 

lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada posisinya.


    3.9 Potensiometer

Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer. 

Simbol dan bentuk Potensiometer dapat dilihat pada gambar 9 berikut.

Gambar Bentuk dan Simbol Potensiometer 

 

Jenis Potensiometer: 

1. Potensiometer Slider

     Potensiometer geser, atau pot geser, dirancang untuk mengubah nilai resistansi kontaknya dengan gerakan linier dan dengan demikian terdapat hubungan linier antara posisi kontak penggeser dan resistansi output.

 Mengenal Potensiometer dan Rheostat

Gambar Potensiometer Geser


2. Potensiometer Rotary 

       Potensiometer putar (tipe yang paling umum) memvariasikan nilai resistifnya sebagai hasil dari pergerakan sudut. Memutar kenop atau dial yang terpasang pada poros menyebabkan penyeka internal menyapu sekitar elemen resistif melengkung. Penggunaan potensiometer putar yang paling umum adalah pot kontrol volume.

 Mengenal Potensiometer dan Rheostat 

Gambar Potensiometer Rotary

3. Potensiometer Trimmer

        Potensiometer preset atau trimmer adalah potensiometer tipe "set-and-forget" kecil yang memungkinkan penyesuaian yang sangat halus atau sesekali mudah dilakukan ke rangkaian, (misalnya untuk kalibrasi). Potensiometer preset putar satu putaran adalah versi mini dari variabel resistor standar yang dirancang untuk dipasang langsung pada papan rangkaian tercetak dan disesuaikan dengan menggunakan obeng berbilah kecil atau alat plastik serupa.

 Mengenal Potensiometer dan Rheostat 

Gambar Potensiometer Trimmer atau Preset


    3.10 UART

        UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat periperal. Jarak komunikasi yang digunakan tidak lebih dari 15 meter dengan kecepatan 20 kb/s. 

Cara Kerja Komunikasi UART
    Data dikirimkan secara paralel dari data bus ke UART1. Pada UART1 ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit kemudian dimuat dalam satu paket data. Paket data ditransmisikan secara serial dari Tx UART1 ke Rx UART2. UART2 mengkonversikan data dan menghapus bit tambahan, kemudia di transfer secara parallel ke data bus penerima.


4. Percobaan [Kembali]
   
        4.1 Prosedur Percobaan
            
  • Sediakan alat dan bahan yang diperlukan untuk merangkai project demo
  • Rangkaian alat dan bahan seperti gambar rangkaian di bawah
  • Hubungkan sumber semua alat bahan ke salah satu sumber arduino dan ground semua bahan ke ground salah satu arduino 
  • Jalankan simulasi rangkaian 
  • Jika rangkaian berjalan sesuai dengan kondisi yang diinginkan, maka lanjutkan dengan membuat protype dari project demo 

        4.2 Hardware





        4.3 Rangkaian Simulasi

            4.3.1 Rangkaian Simulasi

  • Sebelum Dijalankan

  • Setelah Dijalankan ( Door Open)
  • Setelah Dijalankan ( Bukan Kendaraan)
  • Setelah Dijalankan ( Door Closed)

            4.3.2 Prinsip Kerja Rangkaian

                Pada rangkaian project demo modul 4 ini menggunakan beberapa komponen, yaitu arduino uno, motor servo SG90, resistor, LCD, LED, sensor LDR, sensor ultrasonic HC-SR 04,Sensor Sound, potensiometer, power, ground, dan baterai. Project demo yang dilakukan menggunakan komunikasi UART antara 2 buah arduino. Satu arduino berfungsi sebagai master dan arduino yang lain befungsi sebagai slave. Pin Tx pada arduino Master dihubungkan dengan pin Rx pada arduino Slave dan pin Rx pada arduino Master dihubungkan dengan pin Tx pada arduino Slave. Pin analog A3 pada Master dihubungkan dengan paralel sensor LDR dan resistor, dimana kaki lain pada resistor terhubung ke power dan kaki lain pada sensor LDR terhubung ke ground dan pin digital 9 arduino dihubungkan ke keluaran sensor sound. Lalu, pin digital Master, yaitu pin 6 dan 7 dihubungkan dengan pin Echo dan pin Trigger HC-SR 04; pin 2, 3, 4, dan 5 dihubungkan dengan pin D7, D6, D5, dan D4 LCD; pin 11 dan 12 dihubungkan dengan pin E dan RS LCD. Sedangkan pada arduino Slave, pin 5 dihubungkan ke motor servo dan  pin 4 dan 6 pada Slave dihubungkan dengan seri resistor dan LED. Prinsip kerja dari sensor LDR, yaitu semakin besar intensitas cahaya yang diterima oleh sensor LDR, maka semakin kecil nilai resistansinya. Begitu juga sebaliknya. Pada sensor ultrasonik terjadi on-off pada pin trigger, sehingga timbul pulsa ke sensor. Lalu, dibaca pada pin echo high.  Apabila ada objek dalam jarak 35 cm di depan sensor ultrasonic, maka objek akan memantulkan gelombang ultrasonic yang dipancarkan oleh sensor. Sensor menangkap kembali gelombang tersebut sehingga objek terdeteksi. Prinsip kerja dari project demo Pintu Garasi Otomatis ini, yaitu jika sensor ultrasonik mendeteksi adanya kendaraan yang mendekat dan sensor LDR mendeteksi adanya cahaya dari lampu sorot kendaraan, maka motor servo akan berputar sebesar 90 derajat dan membuka pintu garasi dan  LED akan menyala serta jika terdeteksi suara oleh sensor sound lampu didalam ruangan juga akan menyala; ketika mobil telah sampai/masuk di dalam garasi, maka motor servo kembali ke posisi 0 derajat dan menutup kembali pintu garasi dan lampu didalam garasi akan mati. Jika sensor ultrasonik tidak mendeteksi adanya kendaraan yang mendekat dan sensor LDR tidak mendeteksi adanya cahaya dari lampu sorot kendaraan, maka motor servo tidak akan berputar dan LED dalam keadaan mati.

        4.4 Listing Program

#Master


#include <LiquidCrystal.h>

 

LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);

const int Trigger = 6; // Trigger Pin of Ultrasonic Sensor

const int Echo = 7; // Echo Pin of Ultrasonic Sensor

float durasi, jarak, nilai;

float LDR = A4;

int soundsensor = 9;

const int soundSensorPin = A5; 

void setup()

{

  pinMode (Trigger, OUTPUT);

  pinMode (Echo, INPUT);

  pinMode (soundSensorPin, INPUT);

  pinMode (LDR, INPUT);

  lcd.begin(16, 2);

  Serial.begin(9600);

}

 

void loop()

{

  long durasi, cm;

   digitalWrite(Trigger, LOW);

   delayMicroseconds(2);

   digitalWrite(Trigger, HIGH);

   delayMicroseconds(10);

   digitalWrite(Trigger, LOW);

   pinMode(Echo, INPUT);

   durasi = pulseIn(Echo, HIGH);

   jarak = microsecondsToCentimeters(durasi);

//   Serial.println();

//   Serial.print("nilai jarak :");

//   Serial.print(jarak);

//   Serial.print("cm");

//   Serial.println();

   delay(100);

   

  nilai = analogRead(LDR);

//  Serial.print ("nilai ldr :");

//  Serial.println(nilai);

//Serial.print ("kondisi 1 :");

 

  if (jarak > 35 && nilai > 700)

  {

  

    lcd.clear();

    lcd.setCursor (0, 0);

    lcd.print("Automatic Door:");

    lcd.setCursor (0, 1);

    lcd.print("Door Closed");

    Serial.print("2");

    delay (1000);

  }

 

  else if (jarak < 35 && nilai < 700)

  {

    lcd.clear();

    lcd.setCursor(0, 0);

    lcd.print("Automatic Door:");

    lcd.setCursor(0, 1);

    lcd.print("Door Open");

    Serial.print("1");

    delay (1000);

  }

  else {

    lcd.clear();

    lcd.setCursor(0,0);

    lcd.println("bukan kendaraan");

    }

  //program soundsensor

  int sound = analogRead(soundSensorPin);

 if (sound >= 500 && sound <= 520){

  Serial.print ("3");

  delay (1000);

  }

 else if (sound < 500){

  Serial.print ("4");

  delay (1000);

  }

 else if(sound > 520) {

  Serial.print ("4");

  delay(1000);

  }

}

long microsecondsToCentimeters(long microseconds) {

   return microseconds / 29 / 2;

}


#Slave


#include <Servo.h> // Library untuk servo motor

#define LED 6

#define Lamp 4

Servo myServo; // Membuat objek servo bernama myServo

void setup() {

  // put your setup code here, to run once:

myServo.attach(5); // Menghubungkan servo ke pin D9

pinMode (LED, OUTPUT);

pinMode (Lamp, OUTPUT);

Serial.begin(9600);

myServo.write(0);

}


void loop() {

  // put your main code here, to run repeatedly:

  if(Serial.available()>0){

    char data = Serial.read();


    if (data == '1'){

      myServo.write(180);

      digitalWrite (LED, HIGH);

      Serial.println ("1");

      }

    else if (data == '2'){

      digitalWrite (LED, LOW);

      Serial.println ("2");

      delay (1000);

      }


    else if (data == '3'){

      digitalWrite (Lamp, LOW);

      Serial.println ("3");

      }


    else if (data == '4'){

      digitalWrite (Lamp, HIGH);

      delay(1000);

      myServo.write(0);

      Serial.println ("4");

      }

    

    

}

}

        4.5 Flowchart



        4.6 Video



        4.7 Download File

            Download HTML
          Download Datasheet LCD
          Download Library Arduino
          Download Library Sensor Ultrasonic                             








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DISPENSER OTOMATIS

DISPENSER OTOMATIS   1. Tujuan mengetahui fungsi komponen-komponen yang digunakan. memahami prinsip kerja dari sensor PIR, sensor infrared ,...